Thursday, February 07, 2008

ULANG TAHUN IV SANTA AGNES (RENUNGAN)




Injil. Yohanes 6 : 35 - 40

Renungan ketika Ulang Tahun St. Agnes yang ke IVAKULAH ROTI HIDUP; BARANG SIAPA DATANG KEPADA-KU, IA TIDAK AKAN LAPAR LAGI………BARANG SIAPA MAKAN DAGING-KU DAN MINUM DARAH-KU, IA TINGGAL DALAM AKU DAN AKU DI DALAM DIA ( Yohanes : 6: 35 – 40 )

Bapak,ibu dan sdr/sdri umat St. Agnes yang terkasih, kita pada hari ini mengadakan wisata bersama di pantai Melayu, dalam rangka merayakan Ulang Tahun Komunitas St. Agnes yang ke 5. Orang tua, muda-mudi dan anak-anak semua ikut. Tentu ada maksud yang hendak dicapai dalam acara ini , dan bukan hanya sebagai acara yang penting happy. Lalu kalau saya boleh bertanya, dengan maksud dan tujuan apa acara ini diadakan ?……………………………
Sepanjang 5 tahun perziarahan hidup berkomunitas, mungkin kita bisa merasakan bahwa komunitas adalah keluarga kedua bagi kita bersama dan rumah tangga bagi semua keluarga. Kenyataan yang terjadi memang demikian.. Bagaimana silvi, ivon mau main di rumah gisel, main bersama, makan bersama, mandi bersama , tidur bersama, pinjam baju dsb. Bahkan sampai tidak mau pulang. Dan juga sebaliknya sebaliknya apabila gisel main dirumah silvi ataupun ivon.. Hal ini bisa terjadi karena mereka sudah bisa merasakan bahwa rumah gisel dan keluarga gisel adalah seperti rumah dan keluarganya sendiri. Jadi mereka tidak merasa asing, dan merasa seperti dirumahnya sendiri.Hal seperti ini tidak bisa muncul dan terjadi begitu saja , tetapi memerlukan suatu proses yang cukup panjang. Hal seperti ii mungkin juga dialami dan dirasakan oleh anak-anak dan keluarga yang lain.. Ada yang merasakan lain…………….
Bapak ibu ……………..
Tema acara ……………………….Tubuh dan darah kristus telah diberikan-Nya kepada kita, dimeteraikan dalam Sakramen Ekaristi. Apabila kita kita makan roti dari Perjamuan Tuhan, kita mengakui dan mengamini bahwa kita telah menerima apa yang diterima oleh gereja, yaitu Tubuh Kristus , Roti kehidupan yang memberikan kekuatan dan keselamatan bagi kita. Seperti roti itu adalah satu maka kita pun menyatukan diri dengan saudara-saudari kita yang makan dari meja perjamuan yang satu dan sama.. Tuhan Yesus melambangkan diri-Nya dengan roti, dan memberikan roti itu sekali untuk selamannya. Dia telah menyatukan kita dengan saudara-saudari kita dalam kasi-Nya, untuk melanjutkan karya perutusan_nya. Kita yang telah menerima Roti kehidupan bukan hanya Kristus tinggal dalam kita dan kita tinggal dalam kristus, tetapi kita juga mengalami persatuan dengan seluruh jemaat. Kita menjadi satu saudara dalam Kristus. Ini adalah makna yang penting bagi kita. Menjadi satu saudara dalam komunitas. Membangun persatuan bukan persoalan yang mudah, mudah apalagi dengan banyak latar belakang yang berbeda. Membangun persatuan / persaudaraan adalah sebuah proses yang menuntut banyak hal dari kita.

# Menuntut kita untuk menumbuhkan kejujuran dalam segala hal. Salomo mengatakan,” Jawaban yang jujur adalah tanda persahabatan yang sejati “ Persatuan / persaudaraan bergantung pada keterbukaan atau keterus terangan.

# Menuntut kita untuk bersikap rendah hati , yang berarti menyimpan segala kelebihan-kelebihan kita, tidak mementingkan diri sendiri, tidak membenarkan diri sendiri, Rasul Petrus berkata,” Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain.”

# Menuntut kita untuk mengembangkan sikap hormat., mau melihat, menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan diantara kita, memperhatikan perasaan sesama , menyingkirkan segala ego pribadi, kesombongan, kecongkakan dari hati kita. Rasul Paulus berkata,” Hendaklah kamu saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat.”

# Menuntut kita meluangkan waktu sering bertemu atau berkumpul dengan saudara- saudari kita. Seperti misalnya ibadat setiap hari minggu di komunitas. Ini bukan suatu kewajiban tetapi karena keinginan untuk berstemu dengan saudara.

Bapak ibu………Membangun persatuan / persaudaraan tidak mempermasalahkan perbedaan-perbedaan yang ada namun bagaimana mengolahnya menjadi sesuatu yang indah .Perbedaan itu sangat indah Ibarat sayur asam yang terdiri dari berbagai macam sayuran dan bumbu, didalam satu wadah, rasanya sangat nikmat. Dengan catatan tidak boleh ada yang dominant Tidak boleh ada yang kurang ataupun lebih.
Bapak ibu……………… Kita yang telah menerima Tubuh Kristus marilah berusaha untuk menjadi satu roti, satu tubuh, satu saudara, satu keluarga didalam komunitas dan masyarakat dengan bantuan-Nya. Marilah kita membangun komunitas dengan berbagai macam anggota keluarga dan latar belakang yang berbeda sehingga komunitas kita bisa menjadi Rumah Tangga dan Keluarga Bagi siapapun Juga, dengan semangat dan teladan Yesus yang dilakukannya pada perjamuan terakhir, yang bersedia merendahkan diri dan melayani dan akhirnya rela mengorbankan diri-Nya untuk kita. Selamat Ulang Tahun Komunitas St,. Agnes
Amin
Oleh : Pak budi, April 20, 2007
Labels: Sharing Injil - Ibadat komunitas

1 comment:

Anonymous said...

Happy brithday's st.Agnes