Thursday, February 07, 2008

GEMBALA YANG BAIK

Renungan di Tampar edisi bulan April 2007

Ketika Yesus tampil serba beda, bangsa Yahudi merasa kaget. Karena Yesus sang Mesias yang datang tidak seperti yang mereka harapkan. Yesus yang datang justru bergaul dengan para pengemis, para penyakitan, pelacur, pemungut cukai, dan orang-orang yang tersingkirkan seperti orang Samaria dan orang Siro Fenesia. Adalah sesuatu yang tidak lazim dilakukan oleh seorang pemimpin agama atau Gembala. Dan ketika itu Yesus juga berbicara mengenai domba-domba dibawah gembalaannya di mana orang Yahudi tidak termasuk didalam kawanannya karena mereka tidak percaya. Oleh karena itu mereka melakukan penolakan terhadap Yesus. Penolakan yang sama dialami oleh Rasul Paulus dan Barnabas dalam mewartakan kebenaran tentang Yesus di Antiokhia. Orang-orang Yahudi merasa iri bahwa banyak orang -orang yang percaya akan pewartaan mereka dan menjadi pengikutnya. Oleh karena itu mereka memprovokasi penduduk Antiokhia sehingga akhirnya Paulus dan Barnabas diusir.
Yesus adalah gembala dan kita adalah kawanan domba-Nya. Gembala yang baik : mengenal dan dikenal domba-dombanya, menjaga keselamatan domba-dombanya dari serangan binatang buas dan ancaman-ancaman lain yang membahayakan hidupnya, rela mempertaruhkan nyawanya untuk keselamatan domba-dombanya, dan memasukkan domba-domba liar untuk masuk didalam kawanan dombanya, dan akan menggembalakan dan menuntun mereka ke mata air kehidupan, sehingga mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi dan matahari atau panas terikpun tidak akan menimpa mereka lagi , sama seperti yang dialami kawanan domba yang lain. , Yesus telah memberikan teladan kepada kita untuk menjadi gembala yang baik. Bisa dimulai dari lingkup keluarga, komunitas atau lingkup paroki ataupun lingkup yang lebih luas lagi. Seorang gembala harus menjalin hubungan yang erat dengan umatnya, yang ditunjukkan dengan sikap saling memperhatikan dan mengenal dan mencintai. Seorang gembala harus memperhatikan dan mempunyai kepekaan akan kebutuhan-kebutuhan umatnya, permasalahan-permasalahan yang dihadapinya serta memberikan bantuan dan solusi-solusinya. Seorang gembala harus mempunyai sikap rela berkorban, mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi demi kebutuhan dan keutuhan umatnya Seorang gembala harus mampu merangkul umatnya yang hilang ataupun yang berada diluar untuk masuk didalam gereja kembali. Tidak mudah untuk menjadi seorang gembala, dan harus siap untuk ditolak dan diusir, seperti yang pernah dialami oleh Rasul Paulus dan Barnabas dan bahkan dialami oleh Yesus sendiri. Namun Kristus adalah satu-satunya jawaban , kita harus selalu bersandar kepada-Nya dan mengikuti teladan-Nya.
Amin.



Oleh : Mama Titus, April 25, 2007

No comments: