Thursday, February 07, 2008

KELUARGA DAN KOMUNITAS BASIS GEREJANI


Keluarga merupakan suatu komunitas terkecil yang hidup berdasarkan cinta, dan komunitas kecil ini merupakan gambaran asli tentang apa itu gereja (keluarga merupakan gereja mini ). Gereja mini bersatu akan nenjadi gereja yang lebih besar yakni Komunitas Basis Gerejani, KBG-KBG bersatu menjadi gereja yang lebih besar yakni Umat Paroki dan selanjutnya menjadi bagian dari gereja universal. Oleh karena itu sebagai gereja mini keluarga hendaknya ikut ambil bagian dalam kehidupan dan misi gereja yakni menjadi komunitas yang percaya dan menginjil, menjadi komunitas yang selalu berdialog dengan Tuhan, dan menjadi komunitas yang melayani..
# Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak. Sekolah, gereja dan masyarakat yang akan melengkapi dengan ilmu pengetahuan, ajaran iman dan moral, serta pengalaman hidup social. Orang tualah yang pertama-tama mendengar dan menerima sabda Tuhan , memahaminya dan menghayatinya serta melaksanakannya dalan kehidupan dan selanjutnya mewartakannya kepada anak-anaknya secara bertahap sesuai dengan perkembangan fisik dan psikologis anak (sesuai dengan janji perkawinan ) contoh : mengawalinya dengan cerita-ceirta bergambar mengenai kitab suci ……… Tugas ini tidaklah mudah dilakukan seperti yang dialami oleh para rasul , namun harus terus menerus dilakukan sehingga akhirnya keluarga akan menjadi komunitas yang menginjil. Kemudian keluarga bisa menjadi pewarta injil bagi keluarga-keluarga lain diluar rumah.
# Gereja katolik mengajarkan bahwa perkawinan merupakan panggilan yang berasal dari Tuhan. Maka gereja juga mengajarkan bahwa Tuhan berperan dalam perkawinan, sejak persiapan sampai berakhirnya. Tuhanlah yang mempertemukan pemuda dan pemudi , menumbuhkan dan menguatkan kasih diantara mereka, memberi keberanian untuk menikah, lalu memberkati mereka menjadi suami istri. Tidak berhenti sampai di sini, Tuhanpun tetap berkenan hadir dan berperan dalam kehidupan perkawinan mereka. Dengan dasar ini suami –istri katolik diharapkan tidak hanya mengakui kehadiran dan peranan Tuhan itu, tetapi sungguh-sungguh beriman kepadanya. Inilah spiritualitas perkawinan , penghayatan iman dalam kehidupan perkawinan. Salah satu ungkapan iman yang paling jelas adalah doa dan ibadat yang kita panjatkan dirumah maupun di tempat ibadat baik secara pribadi maupun bersama-sama Namun iman yang kita ungkapkan dalam doa dan ibadat tidak akan ada gunanya tanpa kita amalkan dalam sikap dan perbuatan baik kepada sesama. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang khusus yaitu mendidik dan mewariskan imannya kepada anak-anaknya, memperkenalkan dan mendidik anak-anak di dalam kehidupan doa sejak dini. Doa bersama-sama dalam keluarga merupakan kesempatan yang bisa dipergunakan untuk mengajarkan dan mengajak anak untuk berdoa, dimulai dari yang paling sederhana dan mudah dilakukan sesuai dengan perkembangan anak Contoh…………………………… ………………….. Selain itu orang tua juga perlu memperkenalkan kepada anak-anak tahap-tahap kehidupan gereja termasuk Ekaristi pada hari minggu, memperkenalkan sakramen-sakramen dsb.
# Panggilan untuk merasull berasal dari Tuhan Yesus kepada kita pengikutNya termasuk keluarga. Ia memberi tugas untuk mewartakan injil dan memberikan pertolongan kepada semua saja yang sedang menderita dan memerlukan pertolongan Dengan bekal iman dan percaya kepada sabda Tuhan serta dngan kekuatan doa keluarga harus siap bergerak keluar rumah. Komunitas Basis Gerejani dan lingkungan tempat tingggal yang terdekat adalah tempat yang tepat untuk mengamalkan iman kita dalam sikap dan perbuatan.Terbuka pada orang lain / masyarakat, tergerak oleh rasa keadilan dan kepedulian terhadap orang lain. KBG adalah cara baru kehidupan menggereja, dimana banyak hal yang tidak dapat kita temukan dan alami di gereja secara masal, dapat kita temukan, rasakan dan alami bersama di dalam KBG. Seperti persaudaraan, perhatian, kerja sama, kasih pelayanan dan lain sebagainya. Jadi KBG bukan hanya sebagai tempat berkumpul untuk berdoa dan beribadat, namun justru lebih dari itu yaitu kesaksian iman kita kepada sesama untuk saling meneguhkan.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa, cara mendidik anak yang terbaik adalah dengan memberikan teladan hidup.Tindakan nyata lebih menarik dari pada teori-teori , nasihat dan ceramah. Oleh karena itu anak akan mengikuti orang tuanya yang rajin dan setia membaca kitab suci, rajin berdoa dan mempunyai kepekaan dan kepedulian kepada sesama.Seperti yang ditulis oleh Rasul Yakobus :" Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan adalah mati."
oleh : Pak budi, September 29, 2005

No comments: