Thursday, February 07, 2008

TAAT DAN SETIA

Renungan di "Tampar",


Hari kedatangan Tuhan tidak didahului dengan tanda-tanda tertentu, seperti petir yang menyambar terus menerus atau suara gemuruh yang dahsyat. Pada hari itu semua berjalan seperti biasa saja. Matahari terbit diufuk timur, ayam berkokok, burung berkicau dan manusia juga sibuk dengan aktifitasnya. Hari kedatangan Tuhan seperti Gelombang Tsunami yang tanpa ada tanda-tanda tiba-tiba datang dengan dahsyatnya menghancurkan dan meluluh lantakkan sebagian kota Aceh satu tahun yang lalu. Karena datangnya tiba-tiba orang tidak bisa melakukan persiapan apapun untuk menghindar ataupun mengungsi Dan sungguh menyedihkan akibat yang ditimbulkannya.
Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan, apalagi menunggu sesuatu yang tidak tahu pasti kapan datangnya. Kita bisa hilang kesabaran, frustasi dan akhirnya terlena serta lupa akan apa yang sebenarnya sedang kita kerjakan. Oleh karena itu, maka kita perlu diingatkan setiap saat agar kita tetap sadar, sabar dan bersemangat membuka hati kepada Tuhan yang mau datang. Pada masa advent, awal tahun liturgi ini gereja mengajak kita berefleksi tentang Kedatangan Tuhan yang tak tahu pasti kapan waktunya. Pada hari ini ? Pada hari Natal ? Pada akhir hidup kita ? Atau pada setiap saat pada setiap hati kita ? Oleh karena tidak pasti datangnya, maka kita dituntut untuk selalu siap setiap saat menyambut kedatangan Tuhan. Dalam situasi seperti ini yang diperlukan adalah ketenangan, kesabaran dan harapan yang besar. "Hati-hatilah dan berjaga jagalah!Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba "
Berjaga-jaga bukan berarti tidak melakukan apa-apa, melainkan harus terus selalu setia dalam iman, harapan, dan kasih. Berjaga-jagalah "…….supaya jangan kamu didapatinya sedang tidur "
Rasul Paulus dalam suratnya mengatakan " Ia juga akan meneguhkan kamu sampai pada kesudahannya, sehingga kamu tidak bercacat pada hari Tuhan Kita Yesus Kristus " Kita masih diberi " Waktu Luang " oleh Tuhan , oleh karena itu pada masa advent atau masa penantian ini kita masih mempunyai kesempatan untuk refleksi diri dan berekonsiliasi dengan Tuhan dan sesama. Kita dengan taat dan setia serta terus berjaga-jaga harus mempergunakan waktu itu sebaik-baiknya dan mengisinya dengan hidup dan karya yang berkenan dihadapan Tuhan dan juga bisa bermanfaat bagi kegembiraan hidup orang lain sehingga bisa menjadi berkat dan bekal bagi kita untuk persiapan menyambut kedatangan Tuhan..Apakah hari ini ? Pada hari Natal ? Pada Akhir jaman ? atau setiap saat pada hati kita ?
Siapa takut ! kalau kita memang sudah siap setiap saat. Amin


Oleh : Pak budi, November 21, 2005

No comments: