Renungan "Tampar" Maret 2006,
Yesus menjadi idola bangsa Yahudi di jamannya, karena memukau banyak orang dengan berbagai perbuatan.. Diantaranya memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga mampu membuat mukjijat-mukjijat : mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit lumpuh, memelekkan orang buta, mengusir setan bahkan sampai menghidupkan orang mati. Sehingga banyak orang kagum dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang akan menyelamatkan mereka. Sehingga mereka menjadi pengikut-pengikut-Nya. Namun Yesus menegaskan bahwa Anak Manusia akan pergi ke Yerusalem , untuk menanggung banyak penderitaan , dihina, dan untuk mati disalib. Tentu saja pernyataan ini tidak bisa diterima para murid-Nya. Para murid menjadi kecewa dan cemas dengan perkataan Yesus itu, bagaimana mungkin Mesias yang akan menyelamatkan manusia akan mati?. Mereka bingung dan jadi ragu mengenai siapa Yesus sebenarnya.
Untuk mengobati dan membesarkan hati para muridNya , Yesus mengajak 3 murid-Nya mendaki keatas gunung Tabor. Di puncak gunung Tabor Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. Petrus, Yohanes dan Yakobus menjadi saksi kemuliaan Yesus. " Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ….." Mereka mendengar suara dari balik awan, " Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia " Pengalaman yang luar biasa ini sungguh menggembirakan bagi mereka, menghilangkan keraguan yang mereka alami akan siapa Yesus dan memberikan kekuatan dan keberanian kembali serta percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah sang Mesias.
Pengalaman para murid Yesus di Gunung Tabor, dengan pengalaman-pengalaman yang lainnya adalah merupakan cara Tuhan mengajarkan kepada murid-murid mengenai siapa Yesus. Semua pengalaman dan kesaksian para rasul ini diteruskan dan diajarkan kepada kita, dan ini merupakan hal yang penting bagi iman kita. Oleh karenanya kesaksian para rasul menjadi dasar iman kita. Untuk mencapai kemuliaannya Yesus harus menderita sengsara, dihina, dan mati di salib.
Sebagai murid Yesus kitapun dituntut untuk mengikuti teladan Yesus dan kesaksian-kesaksian para rasul. Kita harus setia mendengarkan Dia dan berani memberikan kesaksian kepada sesama dengan rela untuk menderita, sengsara, dihina dan " mati disalib " agar mendapatkan kemuliaan. Amin
Untuk mengobati dan membesarkan hati para muridNya , Yesus mengajak 3 murid-Nya mendaki keatas gunung Tabor. Di puncak gunung Tabor Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. Petrus, Yohanes dan Yakobus menjadi saksi kemuliaan Yesus. " Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ….." Mereka mendengar suara dari balik awan, " Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia " Pengalaman yang luar biasa ini sungguh menggembirakan bagi mereka, menghilangkan keraguan yang mereka alami akan siapa Yesus dan memberikan kekuatan dan keberanian kembali serta percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah sang Mesias.
Pengalaman para murid Yesus di Gunung Tabor, dengan pengalaman-pengalaman yang lainnya adalah merupakan cara Tuhan mengajarkan kepada murid-murid mengenai siapa Yesus. Semua pengalaman dan kesaksian para rasul ini diteruskan dan diajarkan kepada kita, dan ini merupakan hal yang penting bagi iman kita. Oleh karenanya kesaksian para rasul menjadi dasar iman kita. Untuk mencapai kemuliaannya Yesus harus menderita sengsara, dihina, dan mati di salib.
Sebagai murid Yesus kitapun dituntut untuk mengikuti teladan Yesus dan kesaksian-kesaksian para rasul. Kita harus setia mendengarkan Dia dan berani memberikan kesaksian kepada sesama dengan rela untuk menderita, sengsara, dihina dan " mati disalib " agar mendapatkan kemuliaan. Amin
Oleh : Pak budi, Maret 08 ,2006
No comments:
Post a Comment